Friday, February 12, 2010

Bukan dakwah yang butuh kita, tapi kita yang butuh dakwah

"Sesungguhnya perjalanan (merantau) umatku adalah jihad di jalan Allah Azza Wa Jalla" (H.R Abu Daud)

Sungguh indah bila makna hadist ini terealisir dalam diri kita. Ketika kita menjadikan jihad sebagai hobi (kesukaan) yang ditekuni. Ketika jihad tidak lagi dipandang sebagai beban dan kesulitan, tetapi sebagai kebutuhan dan kesenangan..

Jihad memiliki banyak lahan.Salah satunya adalah dakwah.Bahkan dakwah sebagai lahan jihad yang permanent, karena bisa dilakukan kapan dan dimana saja.

Dakwah sebagai lahan jihad bukanlah sekedar menyampaikan kata-kata kebaikan, tapi merupakan kerja sistematis yang direncanakan dengan matang agar hasil yang diperoleh nyata...dengan merancang segala agenda dakwah sambil tidak lupa untuk berbuat bagi kemajuan dakwah di masa kini dan masa depan.

Bukankah Allah memerintahkan kita untuk selalu memiliki agenda di masa depan?

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diqi memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan"
(QS Al Hasyr;18)

Untuk dapat melaksanakan semua agenda ini, diperlukan suatu jama'ah yang saling beramal jama'i dalam suatu barisan yang teratur dan juga kokoh. Karenanya dakwah ini membutuhkan punggung-punggung yang kuat, tangan-tangan yang kekar, kaki-kaki yang lebar dan hati2 yang menghunjam akarnya, yang tetap teguh walau diterpa oleh angin dan badai. Dakwah ini butuh pengorbanan yang besar yang tidak bisa dipikul oleh segelintir orang dan orang2 yang manja.

Sebagaimana Musa membutuhkan Daud dalam dakwahnya, ataupun sebagaimana Rasulullah menginginkan Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khatthab untuk menguatkan kiprahnya di dakwah syiar islam

"Dakwah ini tidak mengenal sikap ganda. Ia hanya mengenal satu sikap TOTALITAS. Siapa yang bersedia untuk itu, maka ia harus hidup bersama dakwah dan dakwahpun harus melebur dalam dirinya. Sebaliknya, barang siapa yang lemah dalam memikul beban ini,ia akan terhalang dari pahala besar mujahid dan tertinggal bersama-sama orang-orang yang duduk. Lalu Allah akan mengganti mereka dengan generasi yang lain yang lebih baik dan lebih sanggup memikul beban dakwah ini"

Sepenggal pesan dari Imam Syahid Hasan Al-Bana ini seolah menyentil kita untuk total dalam berkontribusi dalam memajukan dakwah...
karena sesungguhnya bukan dakwah yang butuh kita, tetapi kitalah yang membutuhkan dakwah...

0 comments:

Post a Comment